Zat
besi ibu hamil sangat di butuhkan. Kekurangan zat besi pada ibu hamil
akan mengakibatkan anemia. Zat besi adalah zat penting untuk pembentukan
dan mempertahankan kesehatan sel darah merah, sehingga bisa menjamin
sirkulasi oksigen dan zat-zat gizi yang sangat dibutuhkan ibu hamil.
Kebutuhan tubuh akan zat besi selama hamil ini terutama harus terpenuhi
pada trimester kedua dan ketiga kehamilan (Musbikin, 2008, p. 112).
Kebutuhan Zat Besi Ibu Hamil
Sebagian
besar wanita dalam usia siap hamil mempunyai kadar zat besi yang
rendah. Itu sebabnya cadangan zat besi (hemoglobin) selalu diukur selama
kehamilan. Jika ditemukan ibu hamil dengan kadar zat besi rendah, dia
dikatakan menderita anemia. Untuk mengatasinya dokter/bidan yang
memeriksa akan memberikan tambahan zat besi agar tidak kekurangan zat
besi, ada baiknya mengkonsumsi makanan yang kaya akan zat besi (Maulana,
2008, p.158). Bahan-bahan makanan yang kaya akan zat besi seperti
daging berwarna merah, hati, ikan, telur, sayuran berdaun hijau,
kacang-kacangan, tempe, roti dan serealia (Musbikin, 2008, p. 113).
Meningkatnya
volume darah berarti bahwa kandungan ekstra besi dibutuhkan untuk
membuat hemoglobin guna memperbanyak jumlah sel darah merah. Semakin
banyak hemoglobin dalam darah, semakin banyak oksigen yang dapat
dialirkan ke berbagai jaringan, termasuk plasenta. Kandungan besi dalam
tubuh juga akan diserap oleh janin untuk cadangan karena setelah
kelahiran bayi hanya mendapat sedikit besi dari ASI (Stoppard, 2007,
p.170). Sehubungan dengan hal itu, melalui makanan yang dikonsumsi, ibu
hamil memenuhi kebutuhan tubuhnya akan zat besi, yaitu sekitar 15 mg
sehari (Musbikin, 2008, p.113). Zat besi diperlukan untuk memproduksi
sel darah merah yang berkualitas baik. Inilah sebabnya wanita hamil
secara tradisional diberi tablet ekstra besi untuk mempertahankan
persediaan zat ini (Tiran, 2007, p.150). Pemberian zat besi dimulai
setelah rasa mual dan muntah hilang, satu tablet sehari selama minimal
90 hari. Tiap tablet mengandung FeSO 320 mg (zat besi 60 mg dan asam
folat 500 mg) (Saifuddin, 2006, p. 91).
Pemberian Tablet Zat besi Ibu Hamil
Pemberian
zat besi dimulai setelah rasa mual dan muntah hilang yaitu memasuki
usia kehamilan 16 mg, dikonsumsi satu tablet sehari minimal 90 hari.
Tiap tablet mengandung FeSO4 320 mg (zat besi 60 mg dan asam folat 500 mg) (Saifuddin, 2006, p. 91).
Fungsi Zat Besi Ibu Hamil
Selain
berfungsi untuk mendorong perkembangan janin, zat besi juga penting
untuk pembentukan dan mempertahankan sel darah merah, sehingga bisa
menjamin sirkulasi oksigen dan zat-zat gizi yang sangat dibutuhkan ibu
hamil (Musbikin, 2008, p.112).
Efek Samping Zat Besi Ibu Hamil
Salah satu efek samping dalam mengkonsumsi zat besi adalah timbulnya
sembelit, sebaiknya makan buah-buahan/makanan lain yang mengandung
serat, serta minum sedikitnya delapan gelas cairan dalam sehari
(Musbikin, 2008, p.114).
Saat
meminum suplemen zat besi, kadang timbul mual, nyeri lambung,
konstipasi, maupun diare sebagai efek sampingnya. Keluhan- keluhan
tersebut biasanya ringan. Untuk mengatasinya, mulailah dengan setengah
dosis yang dianjurkan (Soebroto, 2009, p. 35).
Dalam
mengkonsumsi zat besi sebaiknya pada malam hari sebelum tidur, biasakan
pula menambahkan substansi yang memudahkan penyerapan zat besi seperti
vitamin C, air jeruk, daging ayam, dan ikan. Sebaliknya, substansi
penghambat penyerapan zat besi seperti teh dan kopi patut dihindari
(Arief, 2008, p.113)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar